Banyak bangunan yang berasal dari masa sebelum New Orleans menjadi bagian dari
Amerika Serikat, meskipun ada pula sejumlah bangunan dari masa akhir
abad ke-19 dan awal
abad ke-20 di wilayah ini. Sejak
1920-an,
bangunan-bangunan bersejarah telah dilindungi dengan undang-undang dan
tidak boleh dihancurkan, dan renovasi ataupun konstruksi baru di
lingkungan ini harus dilakukan sesuai dengan peraturan agar sesuai
dengan gaya arsitektur historis masa itu.
Tiang-tiang dan galeri besi yang rumit di sudut Royal street dan St. Peter street
Meskipun menggunakan nama-nama Perancis, banyak arsitekturnya yang dibangun pada masa pemerintahan
Spanyol di New Orleans ketimbang
Perancis.
Kebakaran besar New Orleans (1788) dan kebakaran besar lainnya pada
1794
menghancurkan banyak dari arsitektur kolonial Perancis lama di Quarter,
hingga para penguasa baru Spanyol di koloni inilah yang membangunnya
kembali sesuai dengan selera yang lebih modern -- dan aturan-aturan
perlindungan dari kebakaran yang mengatur jarak fisik semua bangunan dan
mewajibkannya dekat dengan tepi jalan untuk menciptakan suatu dinding
api. Atap-atap Perancis lama yang runcing digantikan oleh atap genting
yang datar, dan dinding kayu yang kini dilarang dengan lapisan
stucco
tahan api, dicat dengan warna-warna pastel yang menjadi gaya pada masa
itu. Akibatnya, dinding-dinding dan atap berwarna-warni serta
balkon-balkon dan galeri dengan tiang-tiang besi yang dihias dengan
rumit dari
abad ke-18 dan
ke-19 tersebar di mana-mana. (Di
Louisiana
tenggara, dibuat perbedaan antara "balkon", yang berdiri sendiri dan
melekat ke sisi bangunan, dan "galeri" yang ditopang oleh tiang-tiang
dari bawah.)
Lama setelah
Louisiana dibeli oleh AS, para keturunan kolonis Perancis tinggal di bagian kota ini, dan bahasa Perancis sering terdengar di sini hingga awal
abad ke-20.
Ketika orang-orang Amerika mulai masuk ke wilayah ini setelah
pembelian Louisiana, mereka umumnya membangun di daerah hulu sedikit, di
seberang
Canal Street sekarang (para pemilik tanah setempat telah mempertahankan
Barthelemy Lafon, arsitek dan surveyor untuk membagi-bagi properti mereka untuk mencptakan sebuah suburbia Amerika.)
Pada akhir
abad ke-19 Wilayah Lama menjadi bagian yang kurang menarik, dan banyak imigran dari
Italia
selatan menetap di bagian ini. Pada awal abad ke-20, biaya sewa Quarter
yang murah dan suasana kuno dan dilupakan memikat komunitas
Bohemian dan seniman.
Pada
21 Dsember 1965, "Distrik Bersejarah Vieux Carré" ditetapkan sebagai
Bangunan Bersejarah Nasional. Ini adalah bagian dari tanggapan terhadap rencana
Vieux Carré Riverfront Expressway. Kegiatan-kegiatan pelestarian dipimpin oleh
Jacob Haight Morrison, IV (
1905-
1974), seorang
pengacara yang memimpin Vieux Carre Property Owners and Association, Inc. Ia adalah saudara
tiri Walikota deLesseps Story "Chep" Morrison, Sr. (
1912-
1963)
Pada
1980-an
banyak penghuni lama Quarter diusir atau tersingkir karena biaya sewa
yang meningkat karena nilai properti meningkat secara dramatis ketika
orang mengharapkan keuntungan besar dari
World's Fair 1984 yang direncanakan tak jauh dari situ. Semakin banyak dari lingkungan ini yang dikembangkan demi
pariwisata. French Quarter tetap bertahan sebagai kombinasi properti tempat tinggal dan komersial.
Pengaruh Badai Katrina
Pada akhir
Agustus 2005, sebagian besar wilayah New Orleans tenggelam banjir karena hancurnya bendungan setelah
Badai Katrina (lihat:
Pengaruh Badai Katrina pada New Orleans).
French Quarter, seperti kebanyakan bagian kota yang dibangun sejak
akhir abad ke-19, adalah salah satu dari wilayah yang tetap kering,
karena ia dibangun di atas daratan dari masa sebelum sistem bendungan
New Orleans dan terletak sekitar 1,5 meter di atas permukaan laut.
Sebagian jalanan mengalami banjir sedikit, dan beberapa gedung mengalami
kerusakan karena badai. Kebanyakan bangunan bersejarah penting hanya
menderita kerusakan kecil dan kebanyakan telah dibuka kembali atau
dijadwalkan akan segera dibuka kembali
[2].
Quarter ini umumnya selamat dari penjarahan dan kekerasan setelah badai
yang menjadi perhatian media nasionaldan internasional. Hampir semua
toko antik dan seni di French Quarter, misalnya, tidak disentuh.
[3]
Walikota
Ray Nagin secara resmi membuka kembali French Quarter pada
26 September 2005
bagi para pemilik bisnis untuk memeriksa properti mereka dan
membersihkannya. Dalam waktu sebulan, sebagian besar bisnis di French
Quarter telah kembali dibuka.