Anda ingin menghabiskan hari di Paris
dengan menikmati sebuah istana dan taman megah nan klasik khas istana
Eropa? Datang saja ke Palace of Versailles! Sebuah Estate yang dibangun
oleh Louis XIV sebagai simbol monarki absolut pada area seluas 800
hektar. Bangunan megah ini juga dikenal luas sebagai testimony of Sun
King’s extravaganza. Tempat ini terletak hanya 15 mil atau sekitar 25 km
sebelah barat daya kota Paris.
Sejarah istana ini berawal sejak abad
ke-11. Pada awalnya Versailles merupakan kota yang melingkupi sebuah
istana dan gereja Saint-Julien. Setelah mengalami peperangan, tempat ini
hanya ditinggali segelintir orang saja. Pada abad ke-16, calon Raja
Louis XIII terpikat saat mengunjungi daerah ini. Ia pun membeli tanah di
daerah tersebut lalu membangun sebuah pondok kecil di tahun 1622.
Sepuluh tahun kemudian ia menjadi Raja Versailles dan tak lama kemudian
mulai membeli banyak lahan di daerah kekuasaannya itu. Louis XIII
meninggal pada 1643.
Hingga di tahun 1622, Louis VIX yang
dikenal pula dengan sebutan The Sun King menaruh minat yang besar pada
Versailles. Karena faktor politik ia ingin memindahkan Royal Residence
jauh dari Louvre Palace. Louis VIX inilah yang memegang tanggung jawab
yang besar atas ekspansi pada Palace of Versailles yang masih berdiri
megah hingga kini. Dalam proses pembangunannya, pengganti Louis XIII ini
pun menyewa arsitek Louis Le Vau dan seorang artis Charles Le Brun
untuk membuat model klasik istana yang akan ditempatinya itu. Pada
akhirnya istana ini menjadi model klasik semua istana di Eropa.
Setelah kematian Louis Le Vau, Jules
Hardouin Mansart ditugaskan untuk melakukan ekspansi istana hingga tiga
kali lipat dari ukuran semula. Di bawah pengawasan ketatnya, dibangunlah
The Orangerie, The Grand Trianon dan The Royal Chapel di sayap utara
dan selatan istana. Pada tahun 1761-1765, Louis XV dan Madame de
Pompadour menambah pembangunan istana dengan The Opera and The Petit
Trianon. Selama Revoluisi Perancis bergulir, banyak koleksi luar biasa
berupa lukisan, barang antik dan karya seni lainnya yang dipindah dari
Versailes ke Louvre. Sedangkan aneka koleksi penting lainnya disimpan
dalam The National Library and Conservatory of Arts and Crafts.
Sayangnya, sebagian besar furniture di sanatelah terjual dalam proses lelang.
Setelah revolusi Perancis berlalu,
Napoleon menghabiskan musim panas di Versailles hingga ia turun tahta.
Pada tahun 1830, Louis – Phillipe mengubah fungsi istana menjadi sebuah
grand museum. Selain The Chapel, Opera dan Hall of Mirrors, banyak
apartemen kecil di sekitar istana yang akhirnya dihancurkan untuk dibuat
ruang pameran yang luas. Pada tahun 1960, seorang Kurator bernama
Pierre Verlet bertanggung jawab untuk mengembalikan beberapa perabot
penting istana yang hilang dan melakukan sejumlah restorasi pada
apartemen kerajaan. Hingga saat ini, wisatawan yang berkunjung ke
Versailles masih dapat menikmati interior istana yang spektakuler
dilengkapi dengan sebuah taman terkenal di dunia bernama Geometric
Garden.